Kamis, 26 Februari 2009


“BATU PETIR”PONARI
VS
“GIGI PETIR” GATY

Judul diatas sebetulnya sama sekali tidak merefleksikan tentang rivalitas dua kubu kekuatan, dua kesaktian atau dua ketenaran, antara Batu Petir Ponari dan Gigi Petir Gaty. Tetapi penulis lebih bertujuan untuk menarik para Blogerian dan Ponariholic untuk membaca dan mengenal artikel ini sebagai wawasan baru. Artikel tentang “GIGI PETIR” kepunyaan penulis. Pembaca yang terhormat jangan sekali anda punya persepsi negative bahwa keberadaan tulisan ini hanya akal-akalan saya belaka atau saya sengaja mendompleng BATU PETIR PONARI untuk mencari ketenaran. Tetapi penulis murni ingin membagikan kisah yang mirip dan layak dibagikan kepada blogerian dan Ponariholic.
Bahwa ada banyak peristiwa alam yang berkaitan dengan fenomena alam sambaran Petir / Halilintar seperti yang dialami Ponari. Dan cerita itu tidak hanya dimiliki Ponari saja. Salah satunya adalah “GIGI PETIR” yang saya dapatkan di daerah Takengon Aceh Tengah ini. Cerita ini berawal pada tahun 2003 ketika saya sedang bertugas dalam operasi Darurat Militer di Nanggroe Aceh Darussalam tepatnya di Kab Aceh Tengah (penulis adalah anggota Brimob Detasemen C Madiun dengan pangkat Brigadir Polisi ). Saya bersama 20 orang dipimpin seorang Danpos Brigadir R. Sudjoko menempati sebuah Pos di desa Iereloup. Selama bertugas di Pos ini saya mempunyai kenalan seorang tokoh masyarakat setempat yang bernama Aman Kar ( Aman Kar berarti bapaknya anak yang bernama Kar) dari desa Tebuk Kec. Pegasing Kab. Aceh Tengah. Beliaulah yang memberikan tanda mata berupa “GIGI PETIR” sebagai kenang-kenangan kepada saya.
Konon Batu tersebut diperoleh dari Pohon Kelapa beliau yang disambar Petir. Beliau mendapati batu tersebut menancap di pohon kelapa dengan warna yang merah membara. Melihat keanehan batu yang mirip taring Singa Laut tersebut kemudian disimpan dan di bawa pulang.
Tentu kabar tentang Gigi petir Aman Kar yang diberikan pada saya sampai juga kepada rekan-rekan satu pos di Pos Brimob Desa Iereloup. Mereka semua ingin meminta meski secuil buat kenang-kenangan . Akhirnya saya memutudskan membawa “GIGI PETIR” tersebut kepada tukang batu cinicin yang ada dikota Takengon untuk dibagi rata menjadi 20 batu cincin sejumlah rekan yang ada di Pos. Sesampainya disana saya merasa heran ketika si abang tukang gosok batu cincin mengerti betul tentang jenis batu tersebut. Tukang gosok batu Cincin tersebut bertanya pada saya, “ Bang dapat “GIGI PETIR” dari mana ?”.
Inilah yang saya herankan, 2 orang beda tempat, beda profesi, dan tidak saling mengenal bisa sama persis dalam memberikan identifikasi nama pada batu hitam yang mirip dengan Taring Singa laut tersebut sabagai “GIGI PETIR”. Dengan keterangan kedua beliau itu saya mengambil kesimpulan bahwa memang benar nama batu ini adalah “GIGI PETIR”.
Dalam Blog saya ini , saya mencoba mengenalkan “GIGI PETIR” kepada anada para Blogerian, dan Ponariholic bagaiman bentuk visual batu tersebut. Bagi anda yang berkeinginan melihat secara langsung atau melakukan penelitian dan kajian ilmiah tentang jenis Material dan mineral yang terkandung didalamnya dapat menghubungi saya di Asrama Brimob Jl. Setia Budi No 90 Madiun Blok D-9 atau di telp 08125960126.( GATY)